Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMK YPP Purworejo Adakan Pemilu OSIS

Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, SMK YPP Purworejo mengadakan Pemilu OSIS, Kamis (22/09/2022). Dalam kegiatan ini, siswa melakukan pencoblosan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua OSIS.

Diikuti empat kandidat, Anggita Elsa Awistaputri, kelas X BKP, Ramadha Nur Ifansyah, kelas XI TME, Ridwan Nur Arifin, kelas XI TITLB dan Tegar Maulana, kelas X TMD, Pemilu OSIS ini dikemas seperti pemilu yang sesungguhnya.

Dijelaskan oleh Mugi Widodo, S.Pd., M.Pd. Kepala SMK YPP Purworejo, dibanding tahun sebelumnya, Pemilu OSIS kali ini dibuat sedikit berbeda, dengan peserta empat kandidat, yang tujuannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan siswa.

“Dari empat kandidat itu, suara terbanyak akan terpilih menjadi ketua. Suara terbanyak kedua akan menjadi wakil ketua, terbanyak ketiga menjadi sekertaris, dan terbanyak keempat menjadi bendahara,” jelas Mugi, yang didampingi Drs Tumirin, pembina OSIS.

Dalam pemilihan ini, kata Mugi, yang menjadi pemilih semua siswa dari kelas X, XI dan XII, dengan jumlah total mencapai 900. Secara teknis, proses pemilihannya ada dua.

Khusus untuk kelas XII, karena bersamaan dengan kegiatan lainnya, maka pelaksanaan pencoblosannya ada di kelas masing-masing, yaitu, panitia masuk ke kelas melaksanakan tugasnya dengan memanggil setiap anak sesuai dengan absensi untuk menyalurkan suaranya.

“Untuk kelas X dan XI, kita setting seperti pemilu yang sesungguhnya. Kita siapkan tempat pemungutan suara serta ada kepanitiaannya juga yang melibatkan kelas X untuk menjadi KPPS,” ujar Tumirin menimpali.

Teknisnya, jelas Tumirin, anak dipanggil perkelas, kemudian menunggu antrian untuk dipanggil. Setelah diberi surat suara, kemudian melakukan pencoblosan di bilik suara. Setelah itu, kertas suara dimasukkan kotak suara, dan di bagian terakhir, siswa yang sudah menyalurkan hak suaranya diberi tanda tinta di jarinya.

“Sebelum dilakukan pemilihan, berbagai tahapan sudah dilewati, seperti perekrutan anggota OSIS, seleksi bakal calon Ketua OSIS, penyampaian visi misi dan hari ini pemilihan. Setelah pemilihan, akan dilanjutkan dengan serah terima dan Latihan Dasar Kepemimpinan,” ungkap Tumirin.

Menurut Mugi Widodo, adanya Pemilu OSIS ini sebagai wujud atau implementasi dari Kurikulum Merdeka, sekaligus projek dari mapel PKN yang kebetulan materinya sama, tentang Demokrasi.

Bagi kelas X yang menggunakan Kurikulum Merdeka, kata Mugi, prosesnya dari pengamatan. Dalam hal ini, siswa tidak hanya mengamati, tapi dia sekaligus melaksanakan, karena selain jadi panitia juga jadi pemilih, jadi terlibat langsung.

“Dengan harapan ini akan menjadi pengalaman ketika nanti usianya sudah cukup, sehingga secara gambaran bisa untuk penyaluran terkait dengan hak suaranya pada saat pemilu yang sesungguhnya,” terang Mugi.

Disampaikan pula, kegiatan lain selain Pemilu OSIS, pada hari yang sama siswa kelas XII mengikuti pengajian rutin bulanan. Selain pengajian, siswa juga mengikuti kegiatan tambahan, yakni ruqyah secara massal, dengan tujuan untuk membina akhlak yang sudah baik, menjadi lebih baik lagi.

Pengajian dan ruqyah massal ini, jelas Mugi, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan tingkat atau kelas pesertanya berbeda-beda secara bergantian. Untuk Pengajian Rutin oleh Ustadz Abdul Haq dari Kalimiru dan Ruqyah dilakukan oleh Tim Jami’ah Ruqyah Aswaja pimpinan Ustadz Muhammad Asrofi.

“Hari ini juga ada kegiatan ketarunaan yang difokuskan untuk kelas X. Nantinya, kegiatan ketarunaan ini juga untuk kelas XI dan XII,” jelas Mugi.

Dalam kegiatan ketarunaan ini, melibatkan personil dari Koramil setempat. Secara teori, siswa diberikan materi tentang wawasan kebangsaan, bela negara dan juga cinta tanah air, serta tentang penyalahgunaan narkoba dan materi lainnya. Selain teori, juga ada praktek yang dilakukan di lapangan.

“Tujuannya untuk membina karakter, karena pada anak SMK itu kan disiplin menjadi kunci untuk kesuksesan,” pungkas Mugi. (Jon)